Selasa, 25 Agustus 2015

Kaca Bukan Cermin

Kutemani kau sekarang, berjalan berdampingan. Kudukung semua jalanmu selama masih dalam kebenaran. Doa dan semangat selalu kubisikkan agar kau jadi lelaki mapan.

Jika hidupmu sudah tentram, nyaman dan mapan. Aku akan pergi meninggalkan. Bukan tanpa alasan. Karena aku yakin cermin dan kaca itu beda jika diartikan. Antara bayangan dan pantulan pun juga berbeda. Kau hidup dalam cermin dan aku dalam kaca. Tapi semua adalah bias, asa dan kandas.

Kini kita adalah butiran bening di atas kaca. Jernih, terang, indah.

Kusimpan rindu dalam tiap butir tasbih cinta. Kukemasi sayang dalam doa malam. Sampai saat itu tiba, kita menganggukkan kepala dan bilang selamat jalan cinta. Tiada dendam dan benci. Karena kita adalah seuntai tali yang telah terpatri. Dan tak akan pernah putus karena rasa kita adalah tulus.

Taoyuan, 26 Agustus 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar