Rabu, 23 Desember 2015

Hujan Itu

Satu hal yang aku harus belajar dari hujan. Ia jatuh, tanpa meminta, ia jatuh tanpa mengeluh. Di mana pun ia terjatuh? Ia akan pasrah dan ikhlas. Walaupun kadang terjatuh dalam parit, hutan, laut bahkan di atas batu yang keras. Terhantam dari ketinggian yang entah. Dia tetap turun, lagi dan lagi. Dan tetap tegar, anggun dan indah. Walaupun terkadang pelangi ingkar janji pada hujan. Tapi hujan tak pernah enggan untuk turun dan turun.

Aku melangkah lagi di antara jatuhnya hujan dalam diam. Dulu aku takut dengan hujan, dan kamu tahu itu. Sempat kamu tertawa tentang pengakuanku yang takut pada hujan, pada petir dan pada gelap. Kamu selalu menyuruhku masuk selimut, sembunyi dan tidur agar lelap.

Untukmu yang pernah kedinginan di stasiun kota demi menunggu pagi, menunggu menit kita bersua kembali. Senyum hello kitty itu masih ada kini, menjinjing seikat harap dan asa dulu, yang berjalan di atas nama janji. Melangkah di atas nama ikrar. Kamu tahu apa itu janji? Hutang, bukan? Oh bukan. Biarlah orang lain bilang janji adalah hutang, tapi bagiku, janji adalah barisan kata yang terangkai setengah sadar.

Untukmu yang pernah berlari di antara gelap dan hujan, salah jalan dan kedinginan hanya untuk meminta maaf padaku. Atas setitik salahmu dulu. Peluh keringat dan air hujan menyatu, saat itu aku melihat seribu malaikat bersamamu. Kau istimewa. Dan nyata.

Untukmu yang rela jadi santapan nyamuk malam. Terbaring di antara gelap rumput taman. Langit kau bilang rumah, dan lampu malam kau bilang kunang-kunang.

Tahukah kau malam ....
Saat ini dia dalam garis kegamangan. Antara masa lalu dan masa depan. Wahai malam ..., sapukan embusan bayu pada jiwanya yang layu. Agar ia bangkit dari rasa sakit. Agar dia tersadar yang telah meragukan Allah Yang Maha Besar.

Hujan ....
Bukan hal yang aku takutkan lagi. Percayalah, aku tidak takut. Hujan kini adalah teman. Petir adalah kawan, dan gelap adalah sahabat ketika aku akan terlelap.

Untukmu yang selalu bertanya kabar. Yang khawatir ketika datang petir. Nikmatilah hujan, seperti dulu. Tak usah kau takut akan basah, karena setelah hujan berlalu, kau akan paham apa arti kilatan petir malam itu.

Taoyuan, 23 Desember 2015