Sabtu, 25 Juli 2015

Merahku Memudar

Kamu datang terlalu malam. Saat kelopak dan putikku terperangkap dalam gelap. Kamu tak dapat melihatku, mencium aromaku tanpa kekuatan batin yang tulus. Kamu hadir terlalu malam, dan ketika menyentuh rantingku, justru duri-duri tua itu melukaimu.

Aku setangkai mawar dalam rimbunnya semak belukar, terperangkap dalam lebatnya gulma di antara senja yang mulai lenyap. Dengan mata telanjangmu kamu tak mampu melihatku, tak mampu mengenaliku. Merahku mulai memudar, wangiku mulai berbaur dengan aroma tanah yang basah.

Aku mawar merah yang pudar. Menanti uluran tangan bukan untuk memetikku. Bukan untuk memetik rantingku. Tapi? Mencabutku dan akarku, memindahkanku dalam pot-pot kehidupan yang lebih nyaman, dengan pupuk terbaik dan mengantarkan menua, layu dan mati dengan kebaikan.

Taoyuan, 24 Juli 2015

Kamis, 02 Juli 2015

Aku Dan Janji

Jika aku diberi kesempatan untuk berubah wujud? Aku tidak ingin menjadi apa-apa. Yang aku mau adalah mampu membaca pikiran setiap manusia. Kenapa? Karena aku penasaran dengan 'janji.'

Aku, dia, dan mereka menyebutnya janji, kala mulut terbuka dan mengucapkan suatu perkara. Berusaha meyakinkan lawan bicara dan lahirlah apa itu janji. Jika manusia paham janji adalah hutang? Maka aku ingin jadi hakim dan membuka pengadilan atas nama janji, menghakimi para pendusta yang mendustakan janji.

Janji mungkin dianggap remeh, bahkan dianggap 'cuma', tapi, tahukah kamu? Jika wanita paling hobby mengkonsumsi janji. Mulai dari janji hambar, pahit dan janji manis. Semua ditelan mentah-mentah oleh para wanita. Pun lelaki juga ada yang suka menelan janji.

Ini bukan pertanda kami makhluk dungu dan bodoh. Bukan. Menelan sebuah janji adalah cara wanita juga membahagiakan diri, setidaknya wanita punya yang dinamakan 'harapan.' Tapi tidak sedikit lelaki justru malah menghancurkan harapan itu dengan mendustakan janji. Pun dengan wanita yang suka mengobral janji. Kelihatan sepele, tapi dampak dari sebuah janji adalah sakit hati.

Sebelum yakin dan tahu. Sebaiknya ucapkan Insya Allah. Agar para 'pengharap janji' bisa jaga hati dan tahu diri. Jangan pernah bilang 'janji' dan 'pasti' karena kamu tidak tahu apa yang akan terjadi satu detik yang akan datang.

Taoyuan, 02 Juli 2015