Sabtu, 23 September 2017

Gugur Tak Bermusim

Dariku, anak perempuanmu yang kau tinggalkan.
Yang mati-matian berjuang bangkit dengan dunia yang pincang.

Ini hari ke dua, engkau pergi. Beristirahat dengan tenang di sana bersama ribuan malaikat tentunya😍
Ini aku Pak, anak perempuanmu yang tidak bisa menyentuhmu untuk terakhir kali, yang tidak bisa menemani masa sulitmu ketika engkau akan berpamitan pada dunia😓

Gugurmu tidak akan bermusim😗

Musim gugur ini, menggugurkan 1 malaikatku dan duniaku terbelah, memincang ....😓

Ini dari anakmu Pak ....😊
Yang masih di negeri orang. Yang selalu dianggap SALAH di mata-mata manusia penjilat di luar sana. Meski aku tahu, Bapak pasti tidak setuju atas tuduhan 'salah' itu, dan Bapak pasti membela aku.Tapi mungkin memang aku salah, tapi apa iya manusia tahu rahasia Allah. Apa iya aku harus salah? Apa iya KARENA aku? Bukan kan, Pak?😢

Dariku, anak gadismu yang sedang merindu, tanpa kau mau menunggu pulangku, bahkan tak mau menunggu masa-masa di mana nanti menjadi wali dan saksi atas pernikahanku.

Ya, pernikahan😉

Aku pasti akan iri pada teman-temanku yang punya photo photo indah waktu mereka sungkem pada ayah dan ibu di pernikahannya.

Lalu aku, Pak?😭

Aku bukan membahas ilmu keikhlasan, namun sedang berjuang untuk menelan ribuan sakit, mengunyah jutaan tuduhan yang tidak masuk akal, dari para mulut sialan yang mencuat tanpa dosa di luar sana😒

Mereka hanya mampu melihat, menghujat, tanpa mau tahu jalan cerita yang sedang dibuat. Orang lain hanya ingin yang dipandang sempurna, tanpa paham dirinya sangat hina. Mereka hidup seperti tak akan mati saja😏

Ini aku, anak perempuanmu yang sendirian ....😭
Yang sedang berdebat dengan musim gugur, lebih sakit mana gugurnya nyawa dengan gugurnya daun maple di musim ini?

Dan gugurmu tetap tak bermusim, Pak😗

Aku, anakmu yang sendirian di negeri orang, menahan jutaan rasa yang tak mampu lagi aku ketik-kan di sini.
Puluhan pesan, belasan hujatan datang dari para pecundang di sana. Nyinyir tentang hidup kita. Tapi Bapak tidak perlu khawatir, masih ada Kakak lelaki yang akan menjadi pengganti, ia yang akan melindungi, menjaga dan tanggung jawab pada hidupku, sebelum aku melepas masa lajang ini. Walau kadang, dia tidak mempunyai sisi kelembutan sama sekali😉😉😉
Bapak harus istirahat, dan aku? Akan baik-baik saja😙

Aku akan mulai bangkit dari rasa sakit yang mencabik-cabik. Aku berjuang tegar dari apa yang telah membuat duniaku terkapar😍

Duniaku terbelah sudah ....😓

Namun aku adalah anak perempuanmu yang selalu tabah.

Berjuang ikhlas, ternyata lebih sukar dari pada berjuang melepaskan.
Tapi berusaha ikhlas.

Kematian bukan akhir😊
Sama halnya dengan kelahiran. Semua adalah proses, semua adalah perjalanan. Dan Bapak akan tetap hidup, semua hanya karena tempat, yang membedakan. Namun bagiku Bapak tetap ada di sini ....😗

Tidurlah ... dan mimpi yang indah.
Doa-doa dari anakmu adalah penerang dalam tidur panjangmu ....
Dan aku? Nanti akan menyusul, semua hanya karena waktu😊😗😗

Taipei, 23 Sept 2017